Pages

Rabu, 17 Maret 2021

Discovery

They say that the universe expands and we discover certain things that we don't understand.

Well, dark matter ain't the only mystery on hand.

I'm wondering how I got a girl like you that says I am your man.

No astronomical phenomenon could ever stop me.

You got a smile that every star in the galaxy copied.

It's a miracle that Galileo never found you. If he did he'd say the universe revolved around you.

- VL

A Poet of Me by V

Even her brightest smile can blinding you.

Even her sharpest eyes can kill you.

Even her widest mind can make you lost.

But still, how can you manage it to survive?

Her smile is dazzling, her eyes are decisive, her mind is adventurous.

That's why being side to side with her is not a tedious journey.

- VL

Harmony

 This world is getting colder,

I am getting colder,

But the warmth of your present,

Has made everything feels,

A little less lonelier,

And,

A little more happier.









Minggu, 14 Maret 2021

Nisan

Apabila tak bisa dirayakan,

mari dalam-dalam kita kuburkan,

dan tancapkan sebuah nisan,

karena beberapa hal nyatanya,

tak bisa menjadi nyata


- Tidak sedang merayakan kehilangan -

Jumat, 12 Maret 2021

Spektrum, Sebuah Roda Warna yang Sedang Dilupakan

Dewasa ini, terutama semenjak media sosial menjadi alat komunikasi publik utama yang hampir digunakan oleh semua orang, tampaknya semua masalah menjadi sangat mudah muncul ke permukaan dan menyebar seperti jamur dan lumut di musim hujan. Mulai dari masalah remeh yang menjadi berlarut-larut, hingga masalah fatal yang terjadi di berbagai lingkup, semuanya bisa didapat dengan mudah di media sosial.

Sayangnya, teknologi yang mutakhir ini tidak diimbangi dengan kebijaksanaan penggunanya. Salah satu contoh dari kurangnya kebijaksaan pengguna media sosial adalah sifat judgemental mereka yang berlebihan dan betapa seringnya mereka terjebak dalam dikotomi. Masyarakat media sosial selalu dibagi dalam dua kubu besar di mana mereka merasa harus memilih salah satunya. Sebenarnya semua bentuk dikotomi sudah lama ada di dunia ini, namun semenjak media sosial bangkit, entah kenapa semakin terlihat betapa manusia sangat terjebak dan merasa harus memilih salah satunya. Hitam dan putih, salah dan benar, ini atau itu, begini atau begitu. Dua kubu ini biasanya akan bertanding, argumen siapakah yang harus menang dan kalah, siapakah yang benar dan siapakah yang salah.

Menurut saya pribadi, seseorang tidak harus memihak mana yang salah atau benar, manakah yang menang atau kalah. Salah dan benar, menang dan kalah, semuanya bersifat relatif, jika dilihat dari kacamata makhluk biasa seperti manusia, sedangkan manusia juga tidak punya hak untuk menggunakan kacamata Tuhan untuk menghakimi sesamanya. Daripada melihat semuanya hanya dari dua sisi yang ekstrim dan semakin terpolarisasi, mengapa tidak mulai melihat semuanya dalam spektrum warna yang berwarna-warni? Sepertinya melihat dalam banyak warna adalah hal yang lebih arif daripada harus memaksakan diri untuk meyakini dikotomi yang terlalu sempit.

Sebagai contoh, A memiliki janji untuk bertemu B pada pukul 08.00 WIB di kampus, namun setelah 08.30 WIB A juga belum sampai sehingga B mulai bosan menunggu dan jengkel, B mulai menggap bahwa A sangat salah karena sudah membuatnya menunggu dan membuang waktunya. Di sisi lain, A sudah berusaha untuk datang tepat waktu, dia bahkan berangkat sebelum pukul 08.00 WIB, namun dalam perjalanan A mendapatkan halangan, rantai sepeda motornya lepas dan tidak bisa menghubungi si B karena hanya mengandalkan wi-fi. B yang mulai jengkel mulai bercerita pada C bahwa dia kecewa pada A, karena telah membuatnya menunggu lama di kampus, C juga menilai bahwa A sangat salah karena sudah membuat menunggu ditambah dengan asumsi-asumsi buruk mereka.

Dari cerita di atas, kita, orang ketiga serba tahu, mengerti bahwa A sebenarnya tidak sepenuhnya salah, namun dinilai oleh B dan C sangat salah, padahal apabila mau berbaik sangka, B tidak perlu merasa sangat jengkel dan C juga tidak perlu memihak berlebihan pada B. C sebagai orang ketiga yang tidak serba tahu, harusnya dapat menjadi penengah dengan tidak memihak dan justru memberikan asumsi positif seperti, "Mungkin A sedang ada sedikit masalah di jalan atau terjebak macet." sehingga tidak menimbulkan penilaian bahwa A mutlak salah. Pasti ada sebab di mana seseorang melakukan suatu hal, sehingga harus dipastikan dulu apakah sebabnya.

Kebanyakan dari pengguna media sosial hari ini adalah manusia-manusia yang hanya menerima informasi yang dapat dilihat permukaannya saja, sehingga sebab dari suatu masalah seringkali dilupakan, akibatnya mereka terlalu cepat menilai dan memihak sesuatu. Maka dari itu, melihat sesuatu dengan spektrum itu penting karena hidup memang tidak selalu hitam dan putih saja.

Spektrum

Piciknya melihat dunia dalam dua warna

Pilu apabila masing-masing dipaksa memilih salah satunya

Hitam atau putih?

Tanya mereka


Untuk apa mata

Apabila hanya dapat melihat nila

Sedang hitamnya matamu

Belum tentu sehitam matanya


Untuk apa mata

Apabila hanya dapat melihat nyala

Sedangkan putihnya rambutmu

Belum tentu seputih rambutnya


Jika sekarang sudah terbuka

Dengar dan lakukan kata saya

Lihatlah di sekeliling muka

Dunia ini spektrum warna

Minggu, 24 Juli 2016

Kembali

Bagaimana bisa aku menghindarinya?
Ketika dia datang dan membawa sekarung perasaan yang telah kubuang.
Bagaimana aku bisa melupakannya?
Ketika dia datang dengan segaris senyum menawan yang kurindukan.